Sebelum mudik, pemilik mobil kerap melakukan perawatan rutin baik sektor mesin maupun beberapa komponen lainnya. Namun, hal lain juga harus diperhatikan demi kenyamanan saat pulang kampung.
Tentu saja, ini menjadi lebih penting lagi jika Anda bepergian melalui jalan tol di kota asal Anda. Pengemudi harus memiliki uang yang cukup untuk membuka palang tol setiap kali melintasi gardu tol.
Sony Susmana, Direktur Training Safety Defensive Consultant Indonesia, menjelaskan pentingnya penyertaan saldo dalam bentuk uang elektronik untuk meminimalisir kemacetan di gerbang tol.
“Jadi harus memperhitungkan kenaikan harga tol ini walaupun sudah disosialisasikan oleh pemerintah tapi jangan bodoh karena tidak menghitung perkiraan dari Jakarta ke Jawa Timur misalnya, berapa BIAYAnya? ”
Karena jika pengemudi tidak memperhitungkan sisa pulsa dari e-toll, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kemacetan panjang. Pasalnya, dalam kondisi seperti itu jumlah kendaraan yang melintasi jalan tol ditampilkan sebagai jumlah harian normal.
Parahnya, saat pengemudi start, dia tidak mengetahui bahwa saldo e-toll sedang menipis. Jika saldo debit pada kartunya sedikit dan dia ingin mengisinya, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit. Dan bukan tidak mungkin kemacetannya bermil-mil,” tambahnya.
Untuk itu, Sony juga menghimbau kepada seluruh pemudik untuk lebih mengantisipasi berapa biaya masuk dan keluar gardu tol.
Hal ini tidak hanya mendukung performa berkendara yang optimal, tetapi juga memberikan daya ungkit lebih untuk kelancaran di jalan.
“Jadi dia harus percaya diri, saat melewati tol harus menghitung semuanya atau merencanakan lebih tepat. Artinya dia mau susah tapi tidak mau merepotkan orang lain,” ujarnya.